RASA TAKUT YANG MENJADI KETAKUTAN BARU

Rasa takut adalah baik, tetapi ketika rasa takut memberikan sebuah respon yang berlebihan maka kita tidak akan berani dalam mengambil sebuah keputusan apapun. Maka rasa takut itu akan menjadi sebuah masalah yang besar bagi kita kemudian. Rasa takut adalah baik jika rasa takut itu dijadikan sebagai bahan koreksi atau sebagai bahan pertimbanganuntuk lebih hati-hati lagi agar tidak terjadi hal-hal yang diluar pemikiran. 


Seperti rem yang pasti ada dalam setiap kendaraan demikian pula Rasa takut adalah alamiah yang dimiliki oleh setiap orang sejak lahirnya, yang fungsinya juga sama yaitu untuk menahan dan mengendalikan.


Ketika kita pernah mengalami kegagalan, maka rasa takut akan semakin bertambah dan semakin sering muncul ketika kita ingin mengulang usaha kita yang pernah gagal dulu dan kadangkala rasa takut itu selalu menghantui kita dan seolah-olah mengatakan bahwa sia-sia kita untuk mencobanya. 




Seperti sebuah rumusan matematika berbanding terbalik, bahwa hal rasa takut pun demikian. Semakin besar rasa takut kita maka semakin kecil pula sikap optimis kita. Semakin kecil rasa takut kita maka semakin besar pula sikap optimis kita. Dalam hal pembagian rasa takut dengan optimis maka rasa takut harus diberikan porsi 15% dan sikap optimis sebesar 85%, hingga demikian bahwa rasa takut tidak lagi berkuasa atas kita tetapi kitalah yang mengendalikan rasa takut itu.


Mengurangi rasa takut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan kita dan tidak semudah kita memindahkan sebuah bidak dalam permainan catur dan tak semudah apa yang diucapkan. Mengurangi dan mengendalikan rasa takut bukan juga sebuah hal yang mustahil. Rasa takut perlulah dikendalikan agar tidak berkuasa penuh atas segala keputusan yang akan kita ambil. Ketika rasa takut berkuasa atas setiap keputusan yang akan diambil maka keputusan yang diambil akan cenderung menolak. Ini adalah sifat alamiah yang dimiliki oleh sebuah rasa takut yang berlebihan. 


Rasa takut yang lahir dari kegagalan pada umumnya menimbulkan sebuah ketakutan baru. Ketakutan itu seolah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masa lalu yang gagal. Ketika kita membiarkannya maka ketakutan itu akan semakin bertumbuh. Memelihara ketakutan bak ibarat memelihara semak belukar diantara tanaman kita yang tanpa kita sadari kita telah memupuknya. 

Rasa takut yang berlebih akan jarang membuat kita mengambil keputusan yang dapat merubah kehidupan kita. Rasa takut itu telah mengekang hidup kita dan telah mengambil tempat yang cukup strategis akibat kegagalan masa lalu yang kita alami.

Kita tahu bahwa tentara adalah seorang yang memiliki keberanian lebih dari yang lain. Tetapi seorang tentara tak ingin mati konyol dimedan perang hanya dengan mengandalkan keberanian lalu dia maju menembaki musuhnya tanpa membuat sebuah perhitungan. Seorang tentara juga memiliki rasa takut, ketika dimedan perang tentu ia akan takut mati tertembak oleh musuhnya. Rasa takut yang ada padanya tidak lalu membuat ia bersembunyi dan menghindar dari peperangan tetapi ia dapat mengendalikan rasa takut yang ada padanya dengan bijak sehingga ia dengan hati-hati melangkah maju untuk menembak musuhnya. Rasa takut itu telah diubahnya menjadi sebuah strategi dalam bertempur.


Rasa takut tidak menjadi alasan bagi kita untuk tidak melakukan sesuatu tetapi rasa takut telah membuat kita melakukan apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang telah menjadi kewajiban bagi kita. Rasa takut yang dipakai pada tempatnya akan menjadi sebuah petunjuk bagi kita.


Ketika rasa takut yang berlebihan ada padamu, kendalikanlah rasa takutmu itu.

by tommy simatupang



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "RASA TAKUT YANG MENJADI KETAKUTAN BARU"

Post a Comment