Memahami Mengapa Yesus disebut Anak Allah ?

Memahami Mengapa Yesus disebut Anak Allah ?



Kita tahu dan mengakui dan percaya bahwa Yesus berasal dari Allah dan Yesus sendiri adalah Allah. Tetapi mengapa dalam Alkitab Yesus disebut Anak Allah ? Murid-murid Yesus sendiri-pun mengakui dan menyebut Yesus sebagai Anak Allah dan Yesus pun mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah. Jika Yesus adalah Allah mengapa tidak langsung saja disebut Yesus adalah Allah atau Yesus mengatakan bahwa Aku adalah Allah ? 

Penyebutan Yesus adalah Anak Allah inilah yang seringkali membuat orang menganggap bahwa Tuhan-nya orang kristen itu beranak. Padahal tidaklah demikian.

Berikut penjelasan agar kita dapat memahami mengapa Yesus disebut Anak Allah.

Kita tidak bisa secara langsung melihat matahari tetapi kita bisa mengetahui,  mengenal dan merasakan matahari itu dari sinar cahaya-nya. Sinar cahaya matahari adalah sinar cahaya yang berasal dari matahari itu sendiri dan sinar cahaya matahari bukanlah bagian dari matahari tetapi merupakan matahari itu sendiri karena sinar cahaya matahari tidak dapat dipisahkan dari matahari. Dan bukan berarti matahari jadi beranak jika sinar cahaya-nya disebut sinar cahaya matahari.

Meskipun sinar cahaya matahari merupakan matahari itu sendiri namun sinar cahaya matahari tidak disebut matahari karena kita tidak bisa melihat matahari secara langsung. Kita tidak bisa melihat dan menyentuh secara langsung matahari karena kita akan terbakar (mati) sebelum kita dapat mencapai dan menyentuhnya tetapi kita hanya dapat melihat dan merasakan cahaya matahari.

Demikian juga Yesus yang berasal dari Allah dan Yesus tidak dapat dipisahkan dengan Allah karena Yesus adalah Allah itu sendiri seperti yang disampaikan Yesus bahwa  Aku dan Bapa (Allah) adalah satu (Yohanes 10:30) dan Aku didalam Bapa (Allah) dan Bapa (Allah) didalam Aku (Yohanes 14:10).  

Seperti sinar cahaya yang berasal dari matahari tidak disebut matahari tetapi disebut sinar cahaya matahari meskipun sinar cahaya matahari itu adalah matahari itu sendiri demikian juga Yesus yang berasal dari Allah tidak disebut Allah tetapi disebut Anak Allah karena tidak seorangpun yang pernah melihat Allah (Yohanes 1:18) dan orang yang melihat wajah Allah pasti mati (Keluaran 33:20). 

Seperti siapa yang melihat sinar cahaya matahari telah melihat matahari demikian juga siapa yang telah melihat Yesus telah melihat Allah (Bapa). 


Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin



Estomihi FP Simatupang, SH.,MH

Advokat dan Konsultan Hukum


Ayat Referensi :


Lukas

16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.


26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." 26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.



Yohanes

1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel! " 1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.

20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya

10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah. " 10:34 Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah ? 10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --, 10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? Yohanes 1
1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

14:9 Kata Yesus kepadanya: ”Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.


Kisah Para Rasul

8:37 (Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")



Keluaran

33:20 Lagi firman-Nya: "Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.





Read More
Tentang Bendahara Yang Tidak Jujur

Tentang Bendahara Yang Tidak Jujur


Bagaimanakah kita memaknai, memahami dan melakukan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Lukas 16:9 "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi" dalam Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur ? 

Mari kita perhatikan :

A. Ketidakjujuran (Perbuatan Dosa)

Seorang bendahara dapat dikatakan tidak jujur, apabila :

  1. Melakukan mark up pengeluaran
  2. Melakukan pengeluaran fiktif
  3. Melakukan pemotongan gaji/upah, pinjaman dll
Contoh Ketidakjujuran Bendahara dalam Melakukan pemotongan gaji/upah, pinjaman dll
Si A hendak meminjam uang 100juta kepada seorang bendahara dan bendahara tersebut menyetujui memberikan pinjman kepada si A dengan syarat bahwa sibendahara hanya akan menyerahkan 50juta saja tetapi kwitansi atau surat hutang yang ditandangani oleh si A adalah tetap 100juta. Si A yang sangat membutuhkan pinjaman tersebut terpaksa untuk menyetujui hal tersebut.

Ketika tuan sibendahara akan memecatnya, sibendahara sadar bahwa semua harta yang dimilikinya dengan cara tidak jujur akan disita atau dirampas oleh tuannya. Hal ini akan membuat sibendahara menjadi jatuh miskin. Dalam hal ini sibendahara dalam situasi yang sangat membutuhkan bantuan orang lain. Jika dia meminta tolong pada orang yang pernah dia beri pinjaman maka kemungkinan orang-orang tersebut-pun akan menolak atau memperlakukan hal yang sama seperti yang dilakukan bendahara itu pada mereka.


B. Pertobatan

Ketika menyadari hal ini sibendahara merencanakan untuk menyelesaikan* kesalahannya itu dengan cara memanggil mereka-mereka yang berhutang kepada tuannya, yaitu : menyesuaikan uang yang diterima dengan kwitansi atau surat hutang yang ditandangani oleh peminjam tersebut.
Contoh :
Jika Si A yang dahulunya menandatangani kwitansi atau surat hutang Rp. 100juta tetapi hanya menerima Rp. 50jt maka sibendahara tersebut menyuruhnya untuk mengganti kwitansi atau surat hutang si A menjadi Rp. 50juta sesuai dengan yang diterimanya dari bendahara pada waktu ia meminjam. 

Tentu perbuatan sibendahara ini sangat menggembirakan hati si A dan dapat dibayangkan bahwa si A kemungkinan secara spontan memeluk bendahara tersebut karena terharunya atas tindakan bendahara tersebut. Dalam hal ini bahwa sibendahara telah mengikat persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur (mengembalikan apa yang dirampas/diperas-nya). 

Tindakan bendahara tersebut juga dapat kita lihat pada Zakheus yaitu yang mengembalikan empat kali lipat kepada orang yang diperasnya. Zakheus dalam hal ini juga mengikat persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur.

Hal tersebut diataslah yang dipandang tuannya sebagai tindakan cerdik daripada bendaharanya itu.

C. Kemah Abadi

Surga atau tempat kediaman Tuhan yang diumpamakan sebagai kemah abadi adalah tempat bagi mereka yang bertobat dari segala dosanya sehingga dalam hal ini pertobatan sibendahara membuatnya diterima dalam kemah abadi. 

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin


Estomihi FP Simatupang, SH.,MH
Advokat dan Konsultan Hukum

* Dapat kita lihat dalam Lukas 6:4 versi NKJV kita akan menemukan kata : I have resolved what to do.

Ayat Referensi :

Imamat 6 : 1-7

6:1 TUHAN berfirman kepada Musa: 6:2 "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN,  dan memungkiri terhadap sesamanya   barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya  atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan  atas sesamanya, 6:3 atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya,  dan ia bersumpah dusta  --dalam perkara apapun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa-- 6:4 apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan   barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu6:5 atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya   sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya.   6:6 Sebagai korban penebus salahnya   haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai,   menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam. 6:7 Imam harus mengadakan pendamaian   bagi orang itu di hadapan TUHAN, sehingga ia menerima pengampunan atas perkara apapun yang diperbuatnya sehingga ia bersalah."


Lukas 19:8 TB

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: ”Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Read More
 Pelaku Kejahatan (Dosa)

Pelaku Kejahatan (Dosa)



Contoh tindak pidana (kejahatan) perampokan :

Si A meminjam Kapak si B untuk merampok rumah si C dan si B yang tidak tega melihat si A yang menderita karena tidak punya uang akhirnya mengijinkan si B memakai kapaknya untuk merampok rumah si C. 

Tidak berselang lama si A ditangkap oleh Polisi dan polisi bertanya mengenai alat yang dipakai si A untuk merampok rumah si C dan si A menyampaikan bahwa alat yang dipakai-nya (kapak) tersebut adalah milik si B. Kemudian polisi memanggil si B dan menanyakan apakah si B tahu kalau kapaknya dipakai untuk merampok rumah si C ? Kemudian si B menjawab dia tahu. Lalu kemudian polisi kembali bertanya : kalau kamu tahu bahwa kapakmu itu dipakai untuk merampok rumah si C kenapa kamu memberikan dan mengijinkannya untuk dipakai merampok rumah si C ? lalu si B menjawab bahwa ia tidak tega melihat si A menderita tidak punya uang.

Dari cerita diatas, siapakah pelaku tindak pidana perampokan ?

Apakah si A saja ? atau si A dan si B ? 

Mari kita perhatikan :

Menurut Pasal 55 jo Pasal 56 KUHP bahwa Pelaku Tindak Pidana (Kejahatan) adalah  yang melakukan langsung (pleger) dan atau yang menyuruh lakukan (doenpleger) dan atau yang turut serta (medepleger) dan atau yang menganjurkan (uitlokker) dan atau yang membantu kejahatan (medeplichtige).

Dari kategori Pelaku Tindak Pidana (Kejahatan) menurut Pasal 55 jo Pasal 56 KUHP diatas maka yang menjadi pelaku tindak Pidana Perampokan adalah si A dan si B. Yang mana si A adalah orang yang melakukan langsung (pleger) dan si B adalah orang yang turut serta (medepleger).

Demikian juga hal ini kejahatan (dosa) yang sudah disebutkan dalam Alkitab bahwa pelaku kejahatan (dosa) itu adalah mereka yang melakukan langsung dan atau yang turut serta dan atau yang menganjurkan dan atau yang membantu kejahatan (dosa) .

Mari kita renungkan firman dalam Kitab Roma 1 : 32 

"Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati,  mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya"

”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” 

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin


Estomihi FP Simatupang, SH.,MH

Advokat dan Konsultan Hukum

Read More
Menanggung Kutuk atau Menanggung Dosa

Menanggung Kutuk atau Menanggung Dosa

 



Banyak orang dengan mudahnya mengatakan akan menanggung dosa orang lain jika dia membuat sebuah kesalahan. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah manusia dapat menanggung dosa ?

Mari kita perhatikan :

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bahwa : Menanggung adalah memikul sedangkan Kutuk adalah doa atau kata-kata yang dapat mengakibatkan kesusahan atau bencana kepada seseorang atau orang lain dan Dosa adalah perbuatan yang melanggar hukum Tuhan.

Beberapa referensi tentang kutuk dan dosa dapat kita lihat dalam Alkitab, yaitu :

Tentang menanggung dosa dapat kita lihat dalam Ibrani 9:28 "demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang..."

Tentang menanggung kutuk dapat kita lihat dalam Kejadian 27:13 "Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah ambil kambing-kambing itu."

Galatia 3:13 "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Kejadian 3:17 "Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu"

Jadi Manusia Menanggung Kutuk atau Menanggung Dosa atau dapat menanggung kedua-duanya ?


Jika membaca referensi tentang kutuk dan dosa diatas bahwa satu-satunya yang dapat menanggung dosa hanyalah Tuhan Yesus dan yang menjadi terkutuk oleh karena perbuatan orang lain sedangkan manusia hanya dapat menanggung oleh perbuatannya dan tidak dapat menanggung dosa karena manusia tidak berkuasa atas hal menanggung dosa.


Mari kita renungkan :
Lukas 5:24 "Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"


Tuhan Yesus Memberkati Kita. Amin


Estomihi FP Simatupang, SH.,MH
Advokat dan Konsultan Hukum
Read More
Pembibitan Sebagai Upaya Regenerasi

Pembibitan Sebagai Upaya Regenerasi



Hal yang paling menakutkan bagi seorang pengusaha adalah kegagalannya untuk mewariskan bisnis yang telah dibangun-nya untuk diteruskan oleh anak-anaknya. Hal ini senada dengan yang disampaikan Robert Jeffress dalam buku-nya yang berjudul "Rahasia Salomo" bahwa keberhasilan tanpa pewarisan adalah kegagalan.   

Salah satu tujuan regenerasi pohon adalah untuk tetap menjaga keberlangsungan produksi buah. Salah satu upaya regenerasi pohon adalah dengan mempersiapkan bibit-bibit pohon terbaik yang jika waktunya telah tiba nanti-nya akan mengganti pohon-pohon tua. 

Mempersiapkan generasi penerus untuk melanjutkan tongkat estafet kesuksesan kepada generasi penerus ibarat mempersiapkan bibit-bibit terbaik untuk mengganti pohon-pohon yang telah tua dan sudah waktu-nya untuk diganti.


estomihi fp simatupang
 






Read More
Melawan Yang Tak Berdaya (Upaya Membangun Disiplin)

Melawan Yang Tak Berdaya (Upaya Membangun Disiplin)


Dalam upaya membangun disiplin, maka diperlukan sebuah komitmen untuk dalam merubah setiap kebiasan-kebiasaan yang tidak sesuai atau bertentangan yang dapat memperlambat atau menghambat kita dalam mencapai tujuan. Mendisiplinkan diri berarti membuat diri berdisiplin atau mengusahakan supaya disiplin.

Dalam perjalanan menuju kesuksesan kita akan dihadapkan pada tantangan yang akan kita hadapi dalam perjalan tersebut. Namun bagaimana mungkin kita akan menang dalam menghadapi tantangan tersebut jika melawan yang tak berdaya saja kita tidak mampu. 

estomihi fp simatupang
Read More
 Marah dan Panas Hati

Marah dan Panas Hati


Sebuah pengajaran dari kisah Kain dan Habel

Ada sebuah pengajaran dalam pembacaan Alkitab pagi ini bahwa hati yang panas dan muka yang muram akan sangat menggoda kita untuk melakukan dosa. Sebagaimana kain yang jatuh kedalam pencobaan oleh karena-nya.

Jika memperhatikan Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa ada perbedaan antara marah dan panas hati, yang mana marah diartikan sebagai sangat tidak senang sedangkan panas hati diartikan sebagai sangat iri, marah dalam hati, sakit hati.

Berdasarkan pengertian kata marah dan panas hati diatas maka dalam hal ini panas hati adalah akibat dari marah yang disimpan atau dipendam terlalu lama.

Dalam teori hukum conditio sine qua non hal ini disebut sebagai teori hukum sebab akibat yaitu bahwa sebabnya seorang panas hati adalah akibat dari perasaan tidak senang yang dipendam atau disimpan terlalu lama sebagaimana kain yang membunuh habel karena panas hatinya akibat persembahannya yang tidak diindahkan Tuhan. 

Mungkin inilah mengapa kalau kita marah jangan sampai terlalu lama agar tidak timbul panas hati sebagaimana tertulis dalam Efesus 4:26 disebutkan “apabila kamu menjadi marah, janganlah sampai kemarahan itu membuat kamu berdosa.” Berhentilah marah sebelum matahari terbenam.

Tuhan memberkati kita.


Estomihi FP Simatupang, SH.,MH

Advokat dan Konsultan Hukum
Read More
Masalah, Cobaan dan Malapetaka

Masalah, Cobaan dan Malapetaka


Masalah, cobaan dan malapetaka adalah sesuatu yang tidak disukai manusia karena hal itu tidak menyenangkan atau menambah atau semakin membuat menderita. 

Ketiganya jika kita jabarkan mungkin demikian :

1. Masalah

adalah sesuatu hal yang tidak menyenangkan atau sesuatu hal yang mengurangi kesenangan kita. 

Bentuk masalah yang kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, contohnya : sakit gigi, tiba-tiba ban kempes  karena sesuatu hal padahal kita sedang buru-buru, dll. Namun hal ini tidak terlalu membuat kita terlalu khawatir. Tidak perlu tindakan rohani yang terlalu dalam untuk dapat menyelesaikan ini. Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan berdoa dan melakukan tindakan yang perlu untuk itu.


2. Cobaan

Adalah juga sesuatu hal yang hampir sama dengan masalah. Hanya khawatir dari akibat dari yang ditimbulkannya lebih besar dari masalah. Datangnya pencobaan hampir sama dengan masalah yaitu dapat sebagai akibat perbuatan kita atau juga perbuatan orang lain. 

Contohnya : cobaan karena kita ditipu orang, cobaan usaha kita gagal yang berakibat kerugian karena kurangnya perencanaan. 

Menghadapi cobaan tidak sama dengan menghadapi masalah karena perlu menenangkan diri, mengkoreksi diri dan menyerahkannya kedalam Tuhan. Perlu ketekunan dan penyerahan diri yang sempurna. Kalau tidak akan membuat kita frustasi yang berujung tidak waras atau kita akan bersekutu dengan setan untuk menghadapi atau mengatasi cobaan tersebut, yang meskipun hal ini dalam amsal salomo dan mazmur daud adalah sebuah kesia-siaan belaka.


3. Malapetaka

Adalah sesuatu yang terjadi atas kita yang bukan karena akibat perbuatan kita secara langsung tetapi adalah akibat perbuatan manusia atau karena Tuhan yang menimpakannya kepada manusia. 

Contoh malapetaka akibat perbuatan manusia adalah seperti serangan hujan roket dari suatu wilayah musuh. 

Contoh malapetaka dari Tuhan adalah peristiwa sodom dan gomora dan peristiwa air bah.  

Malapetaka menghadapkan kita pada kebinasaan/ kematian sehingga kita dalam menghadapi malapetaka tidak seperti menghadapi masalah dan cobaan. Jika menghadapi malapetaka yang bukan karena kehendak Tuhan maka perlulah kita berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan bertindak bijak sebagaimana amsal salomo berkata : orang bijak bersembunyi ketika melihat malapetaka. Jika hal itu kehendak Tuhan maka kita hanya dapat berdoa memohon dan bertobat dari kelakuan kita supaya kiranya malapetaka itu dilalukan dari kita seperti bangsa niniwe yang tidak jadi ditimpa malapetaka.


Repleksi

Dalam kehidupan kita sehari- hari terkadang kita merespon masalah, cobaan dan malapetaka dengan respon yang salah. Seperti seorang anak kecil yang tangannya kena gores lalu berdarah sedikit kemudian akan menangis sekencang-kencangnya seperti dunia mau kiamat karena kekwatiran yang berlebihan.

Demikian juga dengan respon seorang anak muda  yang  menganggap sepele dengan tanganya yang terluka karena benda yang jika tidak diobati dengan baik dan benar dapat berakibat tangannya diamputasi.

Demikian juga dengan seorang yang berlari menantang malapetaka yang sedang terjadi karena merasa itu hanyalah  masalah kecil atau cobaan yang akhirnya dia sendiri binasa/ mati karena malapetaka tersebut.


Respon

Berdoalah kepada Tuhan atas apa yang anda alami, agar kita tahu bagaimana kita harus menghadapinya. 


Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin


Estomihi FP Simatupang, SH.,MH

Advokat dan Konsultan Hukum

Read More
Seperti Berjalan Sendiri

Seperti Berjalan Sendiri

Seorang ayah bertanya kepada anaknya yang sedang berjalan bergandengan tangan bersama disuatu pagi "Nak apa yang sedang kamu pikirkan, sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu ?". Lalu si anak menjawab : "Aku sedang membayangkan jikalau aku berjalan bersama ayah".

Demikianlah juga hal-nya kita, bahwa tanpa kita sadari kitalah anak itu dalam gambaran berjalan bersama Yesus yang tidak menyadari bahwa kita sedang berjalan bersama-Nya namun hati kita masih berusaha untuk membayangkan jika saja saat ini kita sedang berjalan dengan Yesus.Kita yang mengenalnya secara pikiran tetapi tidak mengenalnya secara hati sehingga kita tidak dapat melihat bahwasanya kita saat ini kita sedang berjalan bersama-Nya.

Mazmur 23 ayat 4 berkata: ” Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.

by. estomihi fp simatupang

Read More
Pupuk pada setiap fase pertumbuhan Tanaman

Pupuk pada setiap fase pertumbuhan Tanaman

Pupuk pada setiap fase pertumbuhan Tanaman
oleh estomihi fp simatupang, SH



Tujuan pemberian pupuk bagi tanaman adalah untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman agar dapat berproduksi dengan baik, sehingga tanaman dapat bertumbuh dan berkembang serta menghasilkan buah yang banyak.

Pemberian pupuk dan dosis yang salah akan berdampak buruk bagi tanaman seperti tanaman menjadi mati atau menjadi sulit untuk berbuah. Untuk itu pemberian pupuk susulan haruslah memperhatikan fase pertumbuhan tanaman.

Dalam dunia pertanian, ada dua jenis pemberian pupuk, yaitu: pupuk dasar dan pupuk susulan. Pupuk dasar adalah pupuk yang diberikan pada saat awal pengolahan dan persiapan lahan sebelum penanaman dimulai, sedangkan pupuk susulan adalah pupuk yang diberikan setelah masa (pasca) tanam.

1. Masa pertumbuhan awal (vegetatif)

Pada masa ini tanaman memerlukan pupuk yang dapat merangsang pertumbuhan tunas baru, daun muda dan mempercepat pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan pembentukan klorofil daun. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk dengan kandungan Nitrogen (N) lebih besar dibanding unsur hara lainnya.

2. Masa pembungaan (generatif)

Pada masa ini tanaman memerlukan pupuk yang dapat meningkatkan perkembangan generatif tanaman dan merangsang pertumbuhan bunga dan buah. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk dengan kandungan fosfor (P) dan kalium (K) lebih besar dibanding unsur hara lainnya.

3. Masa pengisian buah

Pada masa ini tanaman memerlukan pupuk yang dapat membesarkan dan meningkatkan kwalitas buah. Jenis pupuk yang diperlukan adalah pupuk dengan kandungan kalium lebih besar dibanding unsur hara yang lainnya.


Pemberian pupuk yang tepat pada setiap fase pertumbuhan tanaman akan meningkatkan kwalitas dan buah tanaman. Hal ini memberikan keuntungan dari biaya yang dikeluarkan. 

Banyak orang tidak memahami hal ini, sehingga mereka melakukan pemupukan sesuka hati mereka tanpa memperhatikan jenis dan komposisi pupuk apa sebenarnya yang sedang diperlukan tanaman. 

Demikian juga dengan kita, sama seperti halnya dengan tanaman bahwa kita juga memiliki fase pertumbuhan yaitu fase bertumbuh, fase berkembang dan fase berbuah.
Read More